Jakarta - Asosiasi Pegolf Profesional Wanita (LPGA) mengeluarkan aturan baru soal pembatasan pakaian. Aturan baru tersebut menimbulkan pertentangan di kalangan pemain.
Beberapa pekan lalu, LPGA mengeluarkan aturan baru yang lebih ketat terkait pakaian yang dikenakan saat bertanding. Sejumlah item dilarang dikenakan di lapangan.
Dalam aturan baru tersebut, LPGA menyebut bahwa 'rok harus cukup panjang untuk menutupi area bokong (meski tertutup dengan celana) di setiap saat, baik saat berdiri maupun membungkuk'. Legging serta atasan dengan belahan dada yang terlalu rendah juga tak boleh dikenakan. Setiap pelanggaran akan dikenakan denda 1.000 dollar AS (Rp 13,3 juta) dan berlaku kelipatan.
Pegolf asal Amerika Serikat, Michelle Wie, jadi salah satu yang paling vokal menyuarakan keberatannya. Wie bahkan merasa dirinya jadi sasaran aturan baru tersebut.
"Ini adalah sesuatu yang sedikit saya perdebatkan dengan mereka sepanjang tahun. Kami sudah banyak berdiskusi karena beberapa pakaian yang sudah saya kenakan tahun ini sedikit mengejutkan," ujar Wie seperti dilansir New York Post.
"Jadi saya bisa melihat dari mana aturan itu datang, tapi saya pikir ini sedikit disayangkan."
Suara keberatan lain juga datang dari pegolf asal Inggris, Charley Hull. Menurutnya, peraturan ketat soal pakaian ini hanya akan membuat golf semakin terlihat kuno.
"Beberapa pekan lalu, saya dan beberapa pegolf perempuan lain di Tur LPGA menerima surat elektronik yang menjelaskan bahwa sebagai bagian dari aturan berpakaian yang baru, belahan dada terlalu rendah, legging, dan rok terlalu pendek sekarang dilarang," ucap Hull.
"Saya tidak memakainya, jadi itu tidak benar-benar memengaruhi saya. Tapi saya pikir ini sayang, karena banyak orang mengecap golf kuno dan kami harus lepas dari citra itu."
"Golf harus lebih orisinal dan atletik. Jika Anda melihat ke sebagian besar pegolf, saya pikir mereka tidak terlihat sebagus itu. Jika pakaian mereka keren, akan ada lebih banyak orang yang bermain dan menontonnya," katanya.
Beberapa pekan lalu, LPGA mengeluarkan aturan baru yang lebih ketat terkait pakaian yang dikenakan saat bertanding. Sejumlah item dilarang dikenakan di lapangan.
Dalam aturan baru tersebut, LPGA menyebut bahwa 'rok harus cukup panjang untuk menutupi area bokong (meski tertutup dengan celana) di setiap saat, baik saat berdiri maupun membungkuk'. Legging serta atasan dengan belahan dada yang terlalu rendah juga tak boleh dikenakan. Setiap pelanggaran akan dikenakan denda 1.000 dollar AS (Rp 13,3 juta) dan berlaku kelipatan.
Pegolf asal Amerika Serikat, Michelle Wie, jadi salah satu yang paling vokal menyuarakan keberatannya. Wie bahkan merasa dirinya jadi sasaran aturan baru tersebut.
"Ini adalah sesuatu yang sedikit saya perdebatkan dengan mereka sepanjang tahun. Kami sudah banyak berdiskusi karena beberapa pakaian yang sudah saya kenakan tahun ini sedikit mengejutkan," ujar Wie seperti dilansir New York Post.
"Jadi saya bisa melihat dari mana aturan itu datang, tapi saya pikir ini sedikit disayangkan."
Suara keberatan lain juga datang dari pegolf asal Inggris, Charley Hull. Menurutnya, peraturan ketat soal pakaian ini hanya akan membuat golf semakin terlihat kuno.
"Beberapa pekan lalu, saya dan beberapa pegolf perempuan lain di Tur LPGA menerima surat elektronik yang menjelaskan bahwa sebagai bagian dari aturan berpakaian yang baru, belahan dada terlalu rendah, legging, dan rok terlalu pendek sekarang dilarang," ucap Hull.
"Saya tidak memakainya, jadi itu tidak benar-benar memengaruhi saya. Tapi saya pikir ini sayang, karena banyak orang mengecap golf kuno dan kami harus lepas dari citra itu."
"Golf harus lebih orisinal dan atletik. Jika Anda melihat ke sebagian besar pegolf, saya pikir mereka tidak terlihat sebagus itu. Jika pakaian mereka keren, akan ada lebih banyak orang yang bermain dan menontonnya," katanya.
( FAZ/ www.garasigaming.com )